connectivehuman – Desakan ini disampaikan melalui serangkaian cuitan di platform media sosialnya, yang menurutnya sangat penting untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat.
Dalam cuitannya, Trump menyatakan bahwa penurunan suku bunga akan membantu mengurangi beban utang pemerintah dan mendorong investasi swasta. Ia juga menekankan bahwa kebijakan moneter yang longgar akan memberikan dorongan positif bagi pasar saham.
Desakan Trump ini langsung direspons oleh pasar saham Amerika Serikat. Indeks S&P 500, yang merupakan salah satu indeks saham utama di Amerika Serikat, mencatatkan rekor tertinggi baru setelah cuitan Trump tersebut. Indeks ini naik lebih dari 1,5% dalam sehari, mencapai level tertinggi sepanjang masa.
Analis pasar menyebutkan bahwa sentimen positif dari pernyataan Trump memainkan kamboja slot peran penting dalam kenaikan indeks saham. Investor optimis bahwa Federal Reserve akan mempertimbangkan penurunan suku bunga dalam pertemuan kebijakan moneter mendatang.
Sementara itu, Federal Reserve belum memberikan tanggapan resmi atas desakan Trump. Namun, beberapa pejabat bank sentral telah memberikan sinyal bahwa mereka akan memantau kondisi ekonomi dengan cermat sebelum mengambil keputusan apapun terkait suku bunga.
Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell, sebelumnya telah menyatakan bahwa kebijakan moneter akan tetap akomodatif selama diperlukan untuk mendukung ekonomi. Namun, ia juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas harga dan pasar tenaga kerja.
Penurunan suku bunga diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat bagi ekonomi Amerika Serikat. Selain mendorong investasi dan konsumsi, kebijakan ini juga dapat membantu mengurangi biaya pinjaman bagi perusahaan dan rumah tangga.
Namun, beberapa ekonom memperingatkan bahwa penurunan suku bunga yang terlalu agresif dapat menimbulkan risiko inflasi dan ketidakstabilan keuangan. Oleh karena itu, keputusan Federal Reserve akan sangat bergantung pada data ekonomi terbaru dan proyeksi ekonomi ke depan.
Desakan Donald Trump untuk menurunkan suku bunga telah memicu reaksi positif di pasar saham Amerika Serikat, dengan Indeks S&P 500 mencapai rekor tertinggi baru. Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan Federal Reserve, yang akan mempertimbangkan berbagai faktor ekonomi sebelum mengambil tindakan.